Pura Luhur Petali

Puru Luhur Petali terletak di desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Suasanan pura begitu tenang, hening dan jauh dari keramaian, karena lokasinya di kawasan hutan di kaki gunung Batukaru. Di Pura ini dipercaya sebagai pemujaan manifestasi Tuhan dalam hal pertanian, sehingga tidak mengherankan  Jatiluwih sebagai pusat penghasi beras, menjadikan pura sebagai posisi penting dalam hal pertanian. Warisan bangunan bersejarah berupa pura ini memiliki kaitan erat dengan penguasa kerajaan Bali yang berpusat di Gelgel. Lokasi pura dari Bandara sekitar 2 jam perjalanan dari Bandara. Melintasi hamparan persawahaan yang menjadi warisan cagar budaya dunia Jatiluwih, sudah membuat damai dan tenang karea objek wisata ini memang benar-benar memukau, selanjutnya baru memasuki wilayah pura yang terletak di areal hutan.

Pura Petali adalah pura Kahyangan jagat yang menjadi penyungsungan umum, bukan dari salah satu kelompok keturunan. Pura dibangun oleh Bhagawan Rsi Canggu bersama Arya Wangbang pada pemerintahan Adhipati Samprangan Sri Kresna Kepakisan yang mulai memerintah di Bali pada sekitar tahun 1272 (1350 M). Menurut dalam Bhuwana Tattwa Maharsi Markandya seperti diulas bahwa Baginda Raja Kresna Kepakisan begitu dimuliakan dan dijunjung oleh para Arya. Memerintahkan untuk merambas hutan membuat perumahan penduduk dan sebagai lahan pertanian, karena perambasan tempat tersebut tidak dimulai dengan upacara yadnya banyak terjadi rintangan, maka dengan bantuan Rsi Wesnawa Mustika, tempat tersebut diupacarai dan persembahan caru sehingga menjadi lancar.

Kemudian Rsi Wesnawa Mustika pindah ke Klungkung di desa Sengguhan, beliau memiliki putera bernama Ida Bagus Angker. Rsi Mustika memperdalam kerohanian dan bertapa memohon kesetabilan dunia, karena beliau sudah tua dan akhirnya wafat di Besakih. Kemudian Ida Bagus Angker dari Sengguhan pindah ke Giri Kusuma, di sana beliau melakukan yoga semadhi, menyatukan pikiran sucinya ke hadapan Tuhan. Akhirnya Giri Kusuma ini bernama Gunung Sari, sedangkan tempat tinggal beliau bernama Jatiluwih dan setelah beliau di dwijati abhiseka Ida Bhujangga (Bhagawan) Rsi Canggu, beliau bersama Arya Wangbang dan dibantu oleh warga di sana membangun parahyangan bernama Pura Petali.



View Pura Luhur Petali in a larger map

0 komentar: